“SDM yang Masih Muda, Pastilah Lebih Cepat Pemahamannya”

Sebagai urutan aktivitas yang sudah disepakati pada pertemuan sebelumnya, maka pada hari Senin, 26 Februari 2018 digelar pertemuan sosialisasi program pembentukan bank sampah dan PKBM di Dusun Sukorejo RT 22B. Kegiatan yang digelar malam itu dihadiri oleh sebanyak 40 orang yang terdiri dari unsur PKK, Ketua RT, dan tim Konsultan PT. JAPFA.

Jika dibandingkan pada pertemuan sosialisasi sebelemunya di RT 22A dan 23 kemarin malam, di RT 22B ini memang anggota serta pengurus PKK nya terbilang masih relatif lebih muda-muda.

………………….

 

Solo, 28022018

~Osh~

 

Asalkan Didampingi, Maka Keyakinan Masyarakat Cukup Kuat Terhadap Bank Sampah

“Tentang bank sampah, kami memang belum tahu atau belum banyak tahu mbak, mas. Tapi asalkan nanti kami diajari, diberitahu, dan didampingi, maka inshaallah kami yakin bank sampah bisa jalan nanti”, ujar Bu Atik. Itulah penggalan semangat yang sempat keluar dari salah satu kader PKK Dusun Sukorejo RT 23, Desa Duyungan dalam pertemuan sosialisasi program pembentukan bank sampah dan PKBM pada hari Minggu, 25 Februari 2018 malam kemarin.

Kegiatan sosialisasi tersebut diikuti oleh sebanyak 68 orang perempuan yang merupakan pengurus dan anggota PKK dari RT 22A dan RT 23 Dusun Sukorejo, Desa Duyungan. Kegiatan yang ditujukan untuk memberikan pendidikan serta pemahaman awal bagi masyarakat mengenai program pembentukan bank sampah dan PKBM tersebut bertempat di rumah Ketua PKK RT 22A (Bu Sudarmi).

Adapun hal-hal atau gambaran umum yang disampaikan oleh pemateri (Sri Wahyuni, tim Konsultan dari PT. JAPFA) adalah mengenai pengertian, tujuan, manfaat, serta tahapan pengembangan bank sampah dan PKBM yang nantinya akan dikembangkan di Dusun Sukorejo. Kemudian beberapa hal yang menjadi poin pembahasan dalam sesi diskusi yang disampaikan oleh peserta sosialisasi adalah diantaranya mengenai bagaimana nanti mekanisme pelaksanaan bank sampah itu, siapa nanti yang akan menjalankan, bagaimana penghitungan harga sampahnya, bagaimana terkait pengadaan tempat sampahnya, serta peruntukan hasil penjualan sampah dari bank sampah tersebut.

Dari dua kali pertemuan edukasi awal yang digelar, hasilnya memang hampir sama. Yakni sebagian besar masyarakat bertanya mengenai mekanisme pengelolaan bank sampah, teknis pembayaran pengurus, pengelolaan hasil penjualan sampah dan pengadaan tempat serta sarana prasarananya. Selain itu hasil dari sosialisasi ini adalah adanya dukungan dari masyarakat terhadap program tersebut. Di akhir pertemuan, fasilitator meminta komitmen dari masyarakat dan meminta untuk memberikan rekomendasi 7 nama perwakilan dari masing-masing RT untuk selanjutnya akan dilibatkan dalam kegiatan lokalatih pembentukan bank sampah.

Maka dengan sepenggal semangat yang sempat terlontar dari salah satu kader diatas, harapannya memang apa yang menjadi cita-cita atau target dari program ini bisa tercapai. Lingkungan Dusun Sukorejo, Desa Duyungan bisa menjadi lebih bersih, sehat, rapi dan lestari.

 

Solo, 28022018

~Osh~