Si Repi Berbenah Sambut Kunjungan Bupati

Akseptasi (penerimaan) keberadaan sebuah organisasi dalam masyarakat menjadi sebuah kebutuhan bagi eksistensi organisasi. Pun demikian dengan organisasi Bank Sampah Si Repi (Resik Nguripi). Keberadaan Bank Sampah di Dusun Sukorejo, Duyungan, Sidoharjo, Sragen ini pun tentunya juga membutuhkan adanya penerimaan dari masyarakat secara luas. Tidak hanya terbatas masyarakat Sukorejo, Duyungan saja, tetapi masyarakat Kabupaten Sragen pada umumnya juga.

Tidak terkecuali oleh Pemerintah Kabupaten Sragen selaku yang berwenang seutuhnya terhadap perkembangan organisasi masyarakat di bumi Sukowati. Wujud nyata sebuah penerimaan terhadap sebuah organisasi kemasyarakat bisa dibuktikan dengan adanya minimal pengetahuan akan keberadaannya, maksimal dengan kepedulian berupa dukungan program dan sebagainya. Sedangkan upaya mengeatahui keberadaan sebuah organisasi yang ada di masyarakat bisa diwujudkan dengan adanya kunjungan-kunjungan ke lapangan langsung.

 

Sebagaimana yang akan dilakukan oleh Ibu Bupati Sragen besok pada Minggu, 24 Februari 2019 nanti. Maka dalam rangka menyambut kunjungan Ibu Bupati ke Sekretariat Bank Sampah Si Repi tersebut, para pengurus Si Repi pun melakukan serangkaian persiapan. Sabtu, 23 Februari 2019 kemarin segenap pengurus Si Repi tampah melakukan pembenahan di beberapa hal. Diantaranya adalah kerja bakti membersihkan lingkungan Dusun Sukorejo mulai dari Gapura masuk Kampung sampai dengan Gapura keluar, menata sekretariat dan segala kelengkapannya.

 

Solo, 27022019

~Osh~

 

 

Kunjungan Bupati Sukowati ke Sekretariat Si Repi

Minggu, 24 Februari 2019 bakal menjadi hari yang cukup bersejarah dan memberikan kesan tersendiri tentunya bagi para pengurus Bank Sampah Si Repi (Resik Nguripi), Dusun Sukorejo, Duyungan, Sidoharjo, Sragen. Pasalnya pagi kemarin Bupati Sragen (Ibu Dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati) bersama dengan jajarannya hadir menyambangi sekretariat Bank Sampah Si Repi.

IMG-20190224-WA0009Kunjungan ini dilakukan setelah Bupati usai memimpin Apel PSN Serentak di Desa Duyungan, Sidoharjo, Sragen minggu pagi di lapangan Nguwer, Sidoharjo. Apel ini dilaksanakan mulai pukul 06.30 – 07 WIB dan diikuti oleh berbagai unsur yakni ASN (Aparat Sipil Negara), Perangkat Desa, Pramuka, Muspika Kecamatan Sidoharjo, Pasukan Jumantik, tokoh masyarakat dan pengurus Bank Sampah Si Repi.

 

Solo, 25022019

~Osh~

Selagi Positif, Yaa Harus Didukung Biar Terus Berkembang

Setelah setahun berjalan dan melaksanakan layanan tabungan sampah kepada nasabah, akhirnya Bank Sampah Si Repi (Resik Nguripi) berkesempatan mendapatkan kunjungan dari Pemerintah Desa Duyungan, Sidoharjo, Sragen. Hari Minggi, 17 Februari 2019 kemarin, Si Repi menggelar layanan tabungan sampah di Sekretariat Dusun Sukorejo RT 23 dimulai dari jam 07.30 – 12.00 WIB. IMG-20190217-WA0003

Ini adalah layanan kali ke – 12 yang berhasil digelar oleh pengurus Bank Sampah Si Repi. Jumlah nasabah yang hadir untuk menyetorkan sampahnya yakni sebanyak 40 orang yang terdiri dari 39 nasabah lama dan 1 orang nasabah baru. Sedangkan jumlah sampah yang berhasil dihimpun yakni sebanyak 1000 Kg (1 Ton). Pada layanan kali ini pengurus mampu memperoleh keuntungan sebesar Rp 631.378,- dari total penjualan sampah sebesar Rp 1.931.450,-.

Dalam kunjungannya siang itu, Bp. Kuntoro (Kepala Desa Duyungan non aktif) dan Bp. Darmadi (PLT Kepala Desa Duyungan) beliau menyatakan apresiasinya kepada para pengurus Bank Sampah Si Repi atas kinerjanya yang luar biasa. Menurut mereka ini adalah program yang bagus dan produktif bagi masyarakat. “Ini kegiatan yang bagus dan positif, jadi harus terus berjalan ya ibuk-ibuk dan bapak-bapak juga”, ungkap Pak Kuntoro. “Iya betul bagus ini buk, syukur-syukur nanti bisa ditiru atau dikembangkan ke dusun-dusun lainnya di luar Sukorejo”, sahut Pak Darmadi. 

 

Solo, 18022019

~Osh~

Agar Tidak “Menguap” Begitu Saja, Maka Ilmu Harus Dibagi

IMG20190213163852“Lha iki aku wae jik diajari mbak oshin, kok malah aku kon ngajari jenengan to bu? (Lha ini gimana, saya aja masih diajari sama mbak Oshin kok malah saya diminta ngajari anda Bu?)”, ujar Mbak Anik siang kemarin. 

Kalimat tersebut terlontar oleh salah  seorang pengurus Bank Sampah Si Repi (Resik Nguripi) Dusun Sukorejo, Duyungan, Sidoharjo, Sragen pada saat pelatihan singkat pengoperasian komputer. Rabu, 13 Februari 2019 kemarin saya mendampingi sekaligus melatih dua (2) orang pengurus yakni Anik dan Bu Tri Nastiti. Kenapa hanya dua orang saja? Jawabannya, memang sangat subyektif. Yakni karena dua orang ini adalah sekretaris dan petugas absen yang biasa bertugas melakukan pencatatan pada saat layanan tabungan sampah di Bank Sampah.

“Wis ben mbak oshin aku ojo diwarahi, ben mbak Anik wae. Kan koe wis diajari mbak IMG20190213163112oshin, dadi ben koe ndang iso, bar diajari trus ditularke neng kancane genti” (biar aja mbak Oshin saya jangan dibantu, bair mbak anik aja gantian ngajari saya.Kan dia udah diajari sama mbak oshin, jadi biar apa yang dia dapet tadi trus langsung ditularkan), sahut Bu tri. 

Penyataan itu seratus persen benar adanya menurut saya. Dalam kelompok, memang seharusnya saling membantu, saling kerjasama agar pekerjaan yang tadinya dianggap berat dengan bersama-sama akhirnya jadi terasa lebih gampang dan lebih ringan untuk dikerjakan. Demikian juga sebuah ilmu dan pengetahuan, ketika ada 1 orang pengurus yang sudah mendapatkan ilmu serta pengetahuan baru yang baru saja diperoleh, akan lebih baik jika ilmu tersebut segera ditularkan atau dibagi pada pengurus lainnya. Tujuannya adalah selain agar ilmu itu tidak hilang menguap begitu saja karena “lupa”, juga agar kemudian lebih banyak lagi pengurus yang mendapatkan ilmu dan pengetahuan itu.

Sehingga ketika pengurus yang tadi mendapat ilmu pertama tidak hadir dalam kelompok, padahal kelompok membutuhkan informasi tentang pengetahuan tersebut maka ada pengurus lain yang bisa menjawabnya. Begitulah seharusnya.

 

Solo, 14022019

~Osh~